Assalamualaikum wr.wb
Pada artikel ini membahas tentang Perkembangan Pergerakan
Nasional. Masa pergerakan nasional diIndonesia ditandai dengan berdirinya
organisasi-organisasi pergerakan. Masa pergerakan nasional (1908-1942), dibagi
dalam tiga tahap.
1.
Masa pembentukan (1908-1920) berisi organisasi
seperti Budi Utomo, Sarekat
Islam, dan Indiche Partij.
2.
Masa radikal/nonkooperasi (1920-1930), berdiri
organisasi seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI),
dan Partai Nasional Indonesia (PNI)
3.
Masa moderat/kooperasi (1930-1942), berdiri
organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi. Disamping itu juga berdiri
organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.
Sekarang kita akan membahas mengenai organisasi yang ada
pada masa pembentukan (1908-1920) yaitu organisasi Budi Utomo.
BUDI UTOMO
(BU)
Pada tahun 1906 Mas
Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana
pelajar (Studie Fund) di kalangan
priyayi di pulau jawa.
Usaha dari dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketua Dr.sutomo. organisasi Budi Utomo yang artinya usaha mulia. Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan Utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran disekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuat sekolah pertanian,memajukan teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
Usaha dari dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo dengan ketua Dr.sutomo. organisasi Budi Utomo yang artinya usaha mulia. Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan Utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran disekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-anak bersekolah, membuat sekolah pertanian,memajukan teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak.
Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung diYogyakarta
pada tanggal 3-5 Oktober 1908. Kongres ini dihadiri oleh beberapa cabang yaitu
Bogor, Bandung, Yogya I, yogya II, Magelang, Surabaya, dan Batavia. Dalam
kongres yang pertama berhasil diputuskan beberapa hal berikut:
a.
Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk
jawa dan madura.
b.
Tidak melibatkan diri dalam politik.
c.
Menyusun pengurus besar organisasi yang diketuai
oleh R.T. Tirtokusumo.
d.
Merumuskan tujuan Budi Utomo yaitu kemajuan yang
selaras untuk bangsa dan negara.
e.
Budang kegiatan adalah bidang pendidikan dan
kebudayaan.
Terpilihnya R.T.Tirtokusumo
yang seorang bupati sebagai ketua rupanya dimaksudkan agar lebih memberikan
kekuatan Budi Utomo. Kedudukan bupati memberikan dampak positif dalam rangka
menggalang dana dan keanggotaan Budi Utomo. Untuk usaha memantapkan keberadaan
Budi Utomo diusahakan segera mendapatkan badan hukum dari pemerintah Belanda.
Hal ini terealisasi pada 28 Desember 1909, anggaran dasar Budi Utomo disahkan.
Dalam perkembangannya, ditubuh Budi Utomo muncul dua aliran sebagai berikut:
a.
Pihak
kanan, berkehendak supaya keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar
saja, tidak bergerak dalam lapangan politik dan hanya membatasi pada pelajaran
sekolah saja.
b.
Pihak
kiri, yang jumlahnya lebih kecil terdiri dari kaum muda berkeinginan kearah
gerakan kebangsaan yang demokratis, lebih memerhatikan nasib rakyat yang
menderita.
Adanya dua aliran dalam tubuh Budi Utomo menyebabkan terjadinya
perpecahan. Dr .Cipto Mangunkusumo yang mewakili kaum muda keluar dari
keanggotaan. Akibatnya gerak Budi Utomo semakin lamban. Berikut ini ada
beberapa faktor yang menyebabakan semakin lambatnya Budi Utomo.
a.
Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk
kalangan priyayi daripada penduduk umumnya.
b.
Lebih mementingkan pemerintah kolonial Belanda
dari pada kepentingan rakyat Indonesia.
c.
Menonjolkan kaum priyayi yang lebih mengutamakan
jabatan menyebabkan kaum terpelajar tersisih.
Ketika meletus Perang Dunia I tahun 1914,Budi Utomo mulai
terjuan dalam bidang politik. Berikut ini beberapa bentuk peran politik Budi
Utomo.
a.
Melancarkannya isu mengenai pentingnya
pertahanan sendiri dari serangan bangsa lain.
b.
Menyokong gagasan wajib militer pribumi.
c.
Mengirimkan komite
indie weerbaar ke Belanda untuk pertahanan Hindia.
d.
Ikut duduk dalam Volksraad(Dewan Rakyat)
e.
Membentuk komite nasional untuk menghadapi
pemilihan anggota Volksraad.
Budi Utomo mampuh menerbitkan majalah bulanan Goeroe Desa yang memiliki kiprah yang
masih terbatas dikalangan penduduk pribumi. Sejalan dengan kemerosotan
aktivitas dan dukungan pribumi pada Budi Utomo, maka pada tahun 1935 Budi Utomo
mengadakan fusi ke dalam Partai Indonesia
Raya (Parindra). Sejak saat itu Budi Utomo mengalami kemerosotan dan mundur
dari arena politik.
Itulah sejarah mengenai Budi Utomo, masih ada organisasi
lainnya pada Masa Pembentukan yang nanti
akan dibahas pada artikel selanjutnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb
No comments:
Post a Comment
Silahkan berikan komentar anda