Macam-Macam Majas (Gaya Bahasa) dan Contohnya
Assalamualaikum wr.wb
Pada artikel ini akan membahas mengenai Gaya Bahasa.
Langsung aja....
Gaya bahasa adalah ciri atau kekhasan kebahasaan yang
digunakan penyair, meliputi penggunaan struktur bahasa,pilihan kata, ungkapan,
dsb.
Gaya bahasa ada 4 macam
yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya
bahasa pertentangan, gaya bahasa pertautan, gaya bahasa perulangan.Gaya bahasa Perbandingan:
1. Perumpamaan : menggunakan
kata-kata yang menunjukan perumpamaan. Biasanya menggunakan kata : seperti,
bagaikan , umpama, laksana.
2. Metafora : perbandingan hal yang mengemukakan perbandingan benda dengan
benda. Contoh : Dia anak Emas.
3. Personifikasi : makhluk selain manusia/makhluk
hidup(benda mati) diumpamakan bisa
berperilaku seperti manusia. Contoh : pena itu menari-nari di atas kertas.
4. Depersonifikasi : manusia dianggap berperilaku seperti benda
mati. Contoh : dia diam mematung karena hatinya membatu.
5. Alegori : kiasan
beberapal hal dengan menggunakan lambang, merupakan satu kesatuan.
6. Antitesis :
mengungkapkan gagasan yang berlawanan atau menggunakan kata-kata berantonim.
7. Leonasme :
Berlebihan, menggunakan kata yang mubadir (berlebih). Contoh :hari ini aku
sangat amat senang sekali.
8. Tautologi :
perulangan kata/sifat yang searti dengan kata sebelumnya. Contoh : pada
peristiwa itu aku tidak senang, aku benci, dan aku kesal.
Gaya bahasa pertentangan:
1. Hiperbola : menggunakan sesuatu yang secara
berlebihan, mungkin jumlah sifat dan lain-lain.
2. Litotes : menyatakan sesuatu
berlawanan, dengan maksud mengecilkan fakta/ merendahkan. contohnya : terimalah pemberian ku yang tidak seberapa ini.
3. Ironi : menyatakan sesuatu yang
berlawanan dengan kenyataan.
4. Satire : menggunakan argumentasi
yang kadang-kadang terasa kasar.
5. Paradoks : mengungkapkan fakta yang
berlawanan. Contoh : banyak sekali orang kaya tapi miskin.
6. Klimaks : mengungkapkan sesuatu dari
yang kecil menuju yang besar. contohnya: acara itu dihadiri oleh anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai lansia.
7. Antiklimaks : mengungkapkan sesuatu dari yang besar
menuju yang kecil. contohnya : acara itu diminati oleh seluruh kalangan umur mulai dari lansia, orang dewasa, para remaja, sampai anak- anak ikut menikmatinya.
Gaya bahasa pertautan:
1. Metonimis :
penyebutan nama, merk sebagai pengganti hal yang dimaksud. Contoh : pulang
kampung naik garuda.
2. Sinekdok : menyebutkan
sebagian dengan maksud keseluruhan. Contoh : empat pintu dilalap si jago merah.
3. Alusi :
menyebutkan tokoh dengan maksud mengungkapkan peristiwanya.
4. Eufimisme :
mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata halus. Contoh : Dian membantu kakek tuna
netra menyebrang jalan.
5. Elipsis :
penghilangan salah satu fungsi sintaksis (subjek)
Gaya bahasa perulangan:
1. Aliterasi :
pengulangan konsonan pada kata atau kalimat.
2. Asonansi :
perulangan vokal pada kata atau kalimat. Biasanya pada akhir pantun atau syair.
3. Antanaklasis :
perulangan penggunaan kata dengan makna yang berbeda.
4. Anafora :
perulangan kata pertama tiap baris.
5. Epifora :
perulangan kata terakhir tiap baris.
6. Simploke :
perulangan awal dan akhir.
Itulah pembahasan singkan mengenai gaya bahasa. Semoga materi
ini dapat bermanfaat dan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
sumber : modul pelajaran B.indonesia
No comments:
Post a Comment
Silahkan berikan komentar anda