Thursday 13 July 2017

Macam-Macam Majas (Gaya Bahasa) dan Contohnya

Macam-Macam Majas (Gaya Bahasa) dan Contohnya



Assalamualaikum wr.wb
Pada artikel ini akan membahas mengenai Gaya Bahasa. Langsung aja....
Gaya bahasa adalah ciri atau kekhasan kebahasaan yang digunakan penyair, meliputi penggunaan struktur bahasa,pilihan kata, ungkapan, dsb.
Gaya bahasa ada 4 macam
yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa pertautan, gaya bahasa perulangan.

Macam-Macam Majas Gaya Bahasa dan Contohnya

Gaya bahasa Perbandingan:

1. Perumpamaan : menggunakan kata-kata yang menunjukan perumpamaan. Biasanya menggunakan kata : seperti, bagaikan , umpama, laksana.

2. Metafora     : perbandingan hal yang mengemukakan perbandingan benda dengan benda. Contoh : Dia anak Emas.


3. Personifikasi  : makhluk selain manusia/makhluk hidup(benda mati)  diumpamakan bisa berperilaku seperti manusia. Contoh : pena itu menari-nari di atas kertas.

4. Depersonifikasi : manusia dianggap berperilaku seperti benda mati. Contoh : dia diam mematung karena hatinya membatu.

5. Alegori : kiasan beberapal hal dengan menggunakan lambang, merupakan satu kesatuan.

6. Antitesis : mengungkapkan gagasan yang berlawanan atau menggunakan kata-kata berantonim.


7. Leonasme  : Berlebihan, menggunakan kata yang mubadir (berlebih). Contoh :hari ini aku sangat amat senang sekali.

8. Tautologi  : perulangan kata/sifat yang searti dengan kata sebelumnya. Contoh : pada peristiwa itu aku tidak senang, aku benci, dan aku kesal.

Gaya bahasa pertentangan:


1. Hiperbola : menggunakan sesuatu yang secara berlebihan, mungkin jumlah sifat dan lain-lain.
2. Litotes : menyatakan sesuatu berlawanan, dengan maksud mengecilkan fakta/ merendahkan. contohnya : terimalah pemberian ku yang tidak seberapa ini.
3. Ironi : menyatakan sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan.
4. Satire  : menggunakan argumentasi yang kadang-kadang terasa kasar.
5. Paradoks : mengungkapkan fakta yang berlawanan. Contoh : banyak sekali orang kaya tapi miskin.
6. Klimaks : mengungkapkan sesuatu dari yang kecil menuju yang besar. contohnya: acara itu dihadiri oleh anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai lansia.
7. Antiklimaks  : mengungkapkan sesuatu dari yang besar menuju yang kecil. contohnya : acara itu diminati oleh seluruh kalangan umur mulai dari lansia, orang dewasa, para remaja, sampai anak- anak ikut menikmatinya.


Gaya bahasa pertautan:


1. Metonimis  : penyebutan nama, merk sebagai pengganti hal yang dimaksud. Contoh : pulang kampung naik garuda.
2. Sinekdok  menyebutkan sebagian dengan maksud keseluruhan. Contoh : empat pintu dilalap si jago merah.
3. Alusi  : menyebutkan tokoh dengan maksud mengungkapkan peristiwanya.
4. Eufimisme   : mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata halus. Contoh : Dian membantu kakek tuna netra menyebrang jalan.
5. Elipsis   : penghilangan salah satu fungsi sintaksis (subjek)
 

Gaya bahasa perulangan:


1. Aliterasi  : pengulangan konsonan pada kata atau kalimat.
2. Asonansi  : perulangan vokal pada kata atau kalimat. Biasanya pada akhir pantun atau syair.
3. Antanaklasis : perulangan penggunaan kata dengan makna yang berbeda.
4. Anafora : perulangan kata pertama tiap baris.
5. Epifora : perulangan kata terakhir tiap baris.
6. Simploke : perulangan awal dan akhir.
  

Itulah pembahasan singkan mengenai gaya bahasa. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb


 sumber : modul pelajaran B.indonesia



No comments:

Post a Comment

Silahkan berikan komentar anda